Rabu, 16 November 2016

Masa Kecil di Panarung


Sebagaimana anak kecil lainnya, saya waktu kecil dulu senang sekali bermain.
Karena punya banyak kakak, tentu saja saya senang ngintil / mengikuti kakak-kakak saya bermain.
Saking senangnya bermain, emak seringkali kesal dengan ulah saya. Karena masih kecil, pulang baru sampai magrib.
Ketika sudah di Pahandut (sekarang Palangkaraya) kesenangan saya bertambah. Yaitu senang mandi di pengaringan (sungai) disamping dan parit kecil di depan rumah kakak tertua yang ditempati oleh saya, emak, bapak dan kakak-kakak yang lainnya.

Otomatis rumah mungil itu berubah seperti rumah penampungan. Tidur pun seperti pengungsi. Kadang kalo sudah tidur, kaki saya bisa dikepala atau muka kakak saya yang cuma bisa ngomel tapi habis itu tidur lagi. :)
Saat itu, kalau musim hujan, jalan di depan rumah kakak saya itu banjir. Sehingga sepulang sekolah saya, kakak dan anak-anak tetangga kesenangan nyebur di parit kecil depan rumah. Saat itu airnya melimpah, bening.dan banyak ikannya pula.

Sekarang? Syereem. :D
Oh iya, jaman segitu kami cuma punya satu toilet. Jadi kalau kebelet BAB, tidak jarang kami harus ngendon di pengaringan/sungai samping rumah untuk buang hajat. Kadang-kadang, saya naik ke atas dahun jambu mente dan BAB dari atas dahan. Hihihi.....
Tapi percaya deh, saat itu air pengaringan itu melimpah dan bening kalau hujan. Kami sering berenang dan kadang naik rakit di sungai itu.
Saat ini, saya tidak pernah melihat satu pun anak-anak yang berenang di sungai itu. Soalnya menjadi saluran pembuangan air kotor dari rumah-rumah di sepanjang pengaringan Jl. Nyai Balau Palangkaraya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular

Recent

Comments